Debat Pilkada DKI Jakarta Dianggap Gagal, Ini Jawaban Ira Koesno

By Admin

Foto/Net  

nusakini.com - Banyak pihak menaruh harapan bila debat calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta lebih seru dibandingkan sebelumnya, debat calon gubenur dan wakil gubernur DKI Jakarta sebelumnya. Namun debat yang berlangsung, Rabu (12/4) malam terkesan malah cenderung adem. Padahal dua segmen disediakan untuk masing-masing calon gubernur dan wakil gubernur saling berhadapan.

Menurut Sang moderator, Ira Koesno, memang debat kali ini masih kalah seru dibandingkan debat perdana putaran pertama lalu saat diikuti tiga pasangan calon. 

Sebagai debat pemungkas, menurut Ira, debat tadi malam memang seharusnya bisa lebih panas. Ira mengatakan, pada segmen keempat dan kelima semestinya debet berlangsung panas karena masing-masing saling berhadapan untuk mengadu dan mengkritik program. 

Segmen keempat debat mempertemukan dua calon wakil gubernur, Djarot Saiful Hidayat dan Sandiaga Uno. Dalam debat ini, keduanya membahas soal anggaran, inflasi dan harga kebutuhan pokok. 

Sementara di segmen lima, giliran dua calon gubernur, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Anies Baswedan yang berdebat. Keduanya adu program soal reklamasi, anak putus sekolah, dan menjaga situasi kondusif di Jakarta pascapilkada.  

Ira mengatakan, pada dua segmen tersebut, seharusnya dua pasangan calon bisa memanfaatkannya untuk bertanya program lawan dan mengkritiknya. 

"Karena kalau adu argumentasi begitu kan orang harus siap dengan segalanya. Bukan hanya secara karakter dia baik, tapi secara rasio program itu semuanya bisa jalan dan orang bisa lihat," kata pemilik nama lengkap Dwi Noviratri Koesno ini. 

Meski demikian Ira tetap mengapresiasi jalannya debat, termasuk kepada KPU DKI Jakarta yang berinovasi dengan sejumlah perubahan format. Sebab kata dia, momen debat dapat mempengaruhi pemilih yang belum menentukan pilihannya. 

"Ingat ada sekira 24 persenan yang tidak milih dengan berbagai macam alasan, dan mereka lihat ceruk ini. Bisa jadi signifikan dipengaruhi oleh debat," katanya. 

Ira menambahkan bahwa debat kali ini, memang ditunjukan agar warga Jakarta dapat melihat karakter calon pemimpinnya. Hal itu terlihat dari beragam pertanyaan yang diajukan panelis hingga komunitas-komunitas. 

Ira enggan menilai performa kedua pasangan calon. Dia justru mengimbau kepada warga Jakarta agar tidak lupa menggunakan hak pilih pada 19 April mendatang. 

"Jangan lupa 19 April kita yg punya KTP DKI harus datang ke TPS gunakan hak pilih yang menurut kita menjadi pemimpin terbaik Jakarta. Tapi sesudah itu siapapun yang terpilih harus didukung" ujarnya.(b/mk)